Selamat pagi para pembaca. Lama sudah tak menuangkan pikiran di dunia maya ini.
Tiba-tiba saya ingin menulis uneg-uneg di pagi hari, di sela-sela rutinitas menjelang kekantor.
Ceritanya begini. Pagi tadi pukul 6, saya tanpa sengaja menonton tayangan di RCTI, tayangan kartun anak-anak, yang membuat saya tertarik adalah film animasi itu di awal cerita menayangkan sosok yang saya kira seorang muslim dengan aksesoris khas timur tengah. Saya pikir , hmm mungkin ini kisah para nabi. Saya menebak ini pasti kisah Nabi Ibrahim a.s. Wah, film bagus ini pikir saya. Karena jarang banget muslim sekreatif ini menciptakan animasi tentang nabi yang dibalut kisah anak-anak yang menarik.
Film animasi ini menceritakan tentang seorang anak yang hidup di masa depan yang sudah high-technology. Dan memiliki mesin super canggih bernama Superbook yang bisa membawanya kemana saja , seperti layaknya mesin waktu milik Doraemon. Dan mesin ini aktif hanya ketika ada suatu konflik batin yang intinya menceritakan pesan moral kepada anak tersebut. Dan saya pikir itulah yang ingin disampaikan film ini, sebuah pesan moral bagi anak-anak.
Namun, saya mulai merasa janggal ketika di film ini , nabi Ibrahim disebut dengan Abraham. Dan cara Abraham menyebut nama Tuhan pun unik, tidak seperti Allah yang biasa kita muslim lafazkan, tetapi lebih seperti Allah yang biasa non-muslim ucapkan. Dan, saya baru ngeh ketika Abraham memanggil anaknya yang akan dikorbankan, bukan Ismail tetapi Ishaq!!! Wah, ada anomali dalam kisah Nabi Ibrahim versi Al- Qur’an dengan versi yang diceritakan film ini! Hmm, saya yakin ini jelas bukan film tentang kisah para nabi versi umat Muslim yang berdasarkan Al- Qur’an.
Saya salut dengan umat lain yang begitu kreatif menyebarkan ajaran agama mereka melalui tayangan animasi mendidik seperti Little Khrisna, Superbook bahkan tayangan sinema berseri semacam MahaBharata yang lagi booming belakangan ini. Saya jadi khawatir, kita sekarang memasuki era Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran), umat muslim kalah kreatif dibanding umat lain. Serangan-serangan melalui dunia cyber, melalui socmed dan tayangan di televisi yang lebih cepat mempengaruhi pikiran anak kecil dan generasi muda sudah dilancarkan untuk mengaburkan dan merapuhkan keimanan generasi muda muslim. Inilah yang membuat saya prihatin dan khawatir. Bisa-bisa generasi muda muslim lebih hafal kisah dari agama umat lain ketimbang kisah para nabi versi Al-Qur’an.
Berhubung saya mau ngantor, saya sudahi dulu tulisan saya di pagi ini, belum sempat dirapihkan dan ditulis apa adanya. Lain waktu akan saya perbaiki supaya lebih menarik lagi untuk dibaca. Terimakasih. 🙂
AwankRicardo
Brunei – KabarNet: Negeri Jiran Brunei Darussalam secara resmi menerapkan syariat Islam Hukum jinayah pada hari Kamis 1 Mei 2014. Sebelumnya, Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah menyatakan bahwa keputusan ini dilandasi ridha Allah dan ibadah kewajiban agama Islam bahwa pemimpin wajib menerapkan hukum Allah.
iwakbiroe 